aktaduma.com, Atambua- Dugaan penggunaan dana eksploitasi PPL yang disunat Kasubag keuangan dan Kadis pertanian Robert Mali untuk dana kampanye salah satu pemenangan Paslon pilkada Belu 2024 direspon tak etis oleh Robert Mali. Senin (30/12/2024).
Saat dikonfirmasi wartawan dalam rilis berita media ini Kadis pertanian Robert Mali mengatakan berita murahan. Dan tidak merespon terkait pemberitaan yang di tayangkan dengan judul “Dana exploitasi PPL Kabupaten Belu disunat dan tak kunjung dibagikan diduga untuk kepentingan salah satu Paslon Pilkada 2024.”
Ditanyai soal bagaimana jika terbukti dana-dana tersebut jika ditelusuri alirannya untuk pilkada dan bagaimana tanggapan dan tanggung jawab sebagai Kepala Dinas? Dirinya hanya membaca namun tidak merespon pertanyaan dari wartawan.
Dari informasi dan bukti yang didapat media ini adanya pengumpulan massa dari Kupang ke rumah kediaman kasubag keuangan di kediamannya samping Pertamina Motabuik namun soal aliran dana Robert Mali enggan berkomentar.
Sebelumnya ditulis media ini, Diduga dana tersebut sudah digunakan oleh Kepala sup bagian (Kasubag) keuangan dinas pertanian Maria Imaculata Mau untuk pengumpulan massa saat pemilu untuk mendatangkan masa dari kota Kupang di kediaman Kasubag Keuangan Dinas Pertanian samping Pertamina Motabuik untuk kepentingan politik salah satu paslon diduga petahana atau Paslon Agus Taolin.
Sebelumnya dari informasi yang diperoleh media ini puluhan anggota PPL sudah bertemu dan meminta dana tersebut namun Maria Imaculata Mau tidak merespon dan mengulur-ulur waktu yang tidak jelas.
Berikut dana-dana yang diduga disunat kadis dinas pertanian dan Kasubag Keuangan tanpa alasan yang jelas.
1. Honor narasumber kegiatan SEKOLAH LAPANG di 24 kelompok tani se Kabupaten Belu PER MATERI/100 ribu.
2. Uang transport peserta SEKOLAH LAPANG, per kelompok ada yang berjumlah 15 orang ada yang berjumlah 20 orang, PER BULAN/3 hari/ 75 ribu/ peserta.
3. Uang makan kegiatan SEKOLAH LAPANG itu sendiri per bulan 3 kali pertemuan, dan itu ada yang dari kegiatan ke 7-12.
Ada kelompok yang dari 10-12 materi yang belom dibayarkan.Menurutnya salah anggota satu PPL PST (samaran) mengatakan Kadis dan Kasubag keuangan sangat berbelit-belit saat menjelaskan soal dana-dana tersebut dan Kadis marah-marah tida jelas.
“Uang exploitasi PPL per org 1 jt 100 (Dalam DPA) namun ada pemotongan 500 ribu untuk kendaraan roda 4 sedangkan untuk kendaraan roda 4 sudah ada dananya tersendiri yang tertuang dalam DPA lalu mau dipotong lagi 200 ribu untuk biaya kwitansi dan hanya mau di bagi per orang 300 ribu.Kalo uang exploitasi kendaraan roda dua di fokuskan untuk kendaraan pimpinan dan hal ini disetujui oleh SEKDA BELU, karena terkait aturan.” Kata salah satu anggota PPL PST, Selasa (21/12/2024).
Sempat dikumpulkan para anggota PPL namun penjelasan hanya dengan marah-marah oleh Kadis pertanian Robert Mali.
“Karena teman-teman tolak tidak mau terima 500 dan dipotong lagi 200 ribu untuk biaya kwitansi jadi teman-teman disuruh buat surat penolakan ke Sekda Belu. Dan harusnya dana eksploitasi harus dibayar kepada 110 kendaraan roda dua.” Ujar PST.
TPP 4 bulan punya belom dibayar, dari 100 an lebih PNS org punya.
“Dana exploitasi itu mau dikasih 300 saja, karena para PPL tidak mau terima. Maka kadis suruh buat surat penolakan yang di tujukan ke Sekda, dan bahkan Kadis Pertanian mengancam akan menarik smua kendaraan bermotor roda 2 dari semua PPL yang menolak exploitasi yang hanya sebesar 300 ribu itu,” tutupnya.