
Aktaduma.com,Atambua- Kita dihebohkan dengan viral nya seorang bayi asal Maubesi Kabupaten TTU yang dirujuk ke RSUD Gabriel Manek, Svd Atambua lalu meninggal dan meninggalkan tanda yang menjadi perhatian publik.
Hal ini mengingat kan kembali saat salah satu bidan atau perawat yang salah memberikan obat gila untuk lansia. Dari kejadian tersebut menjadi pertanyaan bagi publik atas bobrok nya pelayanan di RSUD Atambua Kabupaten Belu.
Dari kejadian baru-baru ini salah satu keluarga bayi meninggal Stefano kepada media ini mengatakan bayi dan ibu nya dirujuk dari rumah sakit Kefa untuk proses persalinan.
“Kemarin rujukan dari kefa ke Atambua,Dari RS kefa rujukan ke RS Atambua utk operasi bayi. Setelah operasi d RS Atambua d vonis bayi penyakit gula dan d beri obat gula kepd bayi,” ungkap Stefano, Sabtu (06/07/2024).
Selain itu kejanggalan yang ditemukan keluarga terdapat luka lebam pada dahi bayi tersebut dan tetesan darah dari hidung bayi saat dibuka kain kafan setibanya dirumah duka.
“Keluarga tidak diijinkan untuk melihat saat dirumah sakit, setelah di rumah duka baru ketahuan kalo ada luka lebam dan darah di wajah bayi ini,” jelasnya.
Selain itu salah satu keluarga di salah satu group Facebook Belu bebas berbicara mengaku “Klasifikasi dari pihak RS tu mmg hnya asal asalan saja. Bisa ko lu blg kas mandi itu bayi kami pihak kelu smua turut menyaksikan. Menyaksikan kamu pun tai kah. Itu yg kasi klarifikasi itu kira2 pas kejadian dia Ju ada ko makanya dia omg blg kami pihak kelu smua menyaksikan. pas ini anak meninggal saja kami mau masuk lihat saja bidan dong tdk kasi ijin ni aduuuh Tuhaaaan… Biar Tuhan yg tau sa, dan itu ibu bidan yg kasi pelayanan kasar2 tu semoga tuan tanah ceke kas mati dia Amin.”
Dari kejadian tersebut banyak tanggapan yang mengatakan kejadian menakutkan bagi ibu hamil di setiap kolom komentar Facebook dari foto bayi meninggal yang di unggah.
Untuk diketahui direktur RSUD Gabriel Manek Atambua Theo Mau Bere enggan merespon konfirmasi dari awak media pada Sabtu (06/07/24) pukul 10.04 wita hingga berita ini diterbitkan.