
aktaduma.com,Atambua- Salah satu anggota veteran Leonardus yang merupakan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) asal Timor Barat yang bertugas di pos Nanaenoe mengisahkan suka duka saat ikut bertugas pada tahun 1975/1976.
Leonardus menceritakan Kopeta ( pasukan dari dalam kota Atambua) bertugas di pos Alas (Kobalima) tiap pos terdiri dari beberapa pleton atau regu.
Dalam 1 pos 30 lebih anggota. Pos laktutus merupakan pos komando ( pasukan dari kecamatan Tasifeto Barat) yang di pimpin komandan (dangki) LG Lomi dan Aleks Lau dari Atapupu.
“Kalo tida salah ada 3 orang dangki yang tugas di pos Laktutus yang bermaksud tugas bergantian,” ungkap Leonardus, Kamis (19/06/2025).
Dilanjutkannya, Pleton 2 pos Fatubesi komandan namanya pa Urip, pleton 3 di pos Nanaenoe komandan Agus Tule (danton).
“Saya sendiri tugas di pos Nanaenoe. Tugas pertama di Fatuleno dangki di laktutus baru dibagi menjadi 3 pleton. Wilayah Nanet perbatasan Fatumea (negara Timor Leste distrik cobalima) ada 3 pos,” ujarnya.
Adik saya saat itu menjadi korban dan sekarang dikubur di taman makam pahlawan Seroja Atambua.
“Paulus Taek merupakan adik kandung saya dan sekarang kubur di kuburan pahlawan. Selain adik saya yang saya ingat saat gugur dalam tugas itu adalah Halek,Frans mauluku. baru mau masuk langsung meninggal di uamauk karena di tembak,” jelasnya.
Menurutnya, mereka mati di bagian jurang dan ditembak oleh musuh. Frans mauluku ditembak ke lutut dan tidak bisa bergerak hingga meninggal.
“Pasukan yang masih hidup dan sama-sama jadi anggota veteran adalah Sipri Fahik, Bene bauk dan sekarang di Kalimantan, Marianus Baboe, yang satunya jadi tentara (TNI) adalah Markus Mauk (kemungkinan sudah meninggal).Kami sebagai hansip, dan bagian TBO adalah Gaspar Berek sekarang veteran aktif.” Katanya.
Menurutnya, Jika bicara TBO maka masyarakat yang di sekitar perbatasan yang mulai dari Fatubesi, Nanaenoe, laktutus, kecamatan Tasifeto Barat yang pada waktu itu meskipun dia itu masih kecil tetapi sudah bisa tarik kuda maka disebut TBO.
Stefanus Atok Bau itu TBO dari halewen yang sekarang merupakan desa Dubesi.
“Saya ingat waktu itu Karena penugasan kami saat di rolling pernah ketemu dan dia (Stefanus Atok Bau saat itu sebagai anggota TBO,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya pernyataan kontroversi yang dikeluarkan oleh Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes tidak mengakui Tenaga Bantuan Operasi (TBO) asal Timor Barat.
Selain itu, sebelumnya Joao Xavier Barreto Nunes juga tidak mengakui putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengakui status Stefanus Atok Bau sebagai veteran.