Aktaduma.com,Atambua- Kapolres Belu AKBP, Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K dikenal sebagai pembawa kemerdekaan sesungguhnya bagi masyarakat Kabupaten Belu dengan dedikasi dan pedulinya menjawab penantian panjang warga perbatasan RI-RDTL yang rindu akan air, listrik dan akses jalan.
Meskipun demikian dengan niat baiknya mendapat serangan dari berbagai pihak yang diduga tidak suka dengan niat baik Kapolres Belu dan masyarakat yang selama ini gelap dan kekeringan dalam penantian panjang setelah Indonesia merdeka.
Apakah masyarakat Belu dibiarkan hanya dengan penderitaan kekeringan air, kegelapan tanpa listrik serta akses jalan yang masih tertutup? Kemana para pejabat daerah? Disaat tangan Tuhan bekerja melalui Kapolres Belu dalam membantu wujudkan keinginan masyarakat datang pula serangan dari kaum intelektual bahkan sampai segerombolan mahasiswa yang tidak peduli dengan kemerdekaan masyarakat sesungguhnya.
Terbukti! dari pantauan media ini, banyak masyarakat Belu yang masih kesulitan dengan air bersih, penerangan jalan dan rumah hingga rumah yang tidak layak huni namun kemanakah PMKRI? Dana JPS untuk masyarakat menghilang begitu saja meski telah dipangkas sedemikian rupa, apakah ada teriakan dari mahasiswa/i PMKRI?Akan tetapi, begitu Polres Belu serius dalam melakukan pengusutan dan pemeriksaan sejumlah saksi terkait dugaan korupsi dana hibah dekranasda di awal tahun ini, kapolres Belu kebanjiran hujatan dan tuduhan sebagai terduga pelaku pengrusakan kawasan hutan hingga pemerasan sejumlah pengusaha.
Tidak hanya dalam pemberitaan, namun juga dibeberapa group facebook seperti Kotak Ketik, Belu Bebas Bersuara dan sejumlah group lain sedang beredar luas pro dan kontra atas berbagai tuduhan yang di alamatkan kepada Kapolres Belu AKBP, Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.KSelain itu, tuduhan tersebut dibantah Kapolres Belu sebagai Hoax.
Namun juga menurutnya biarkan saja soal itu dan teruslah berbelas kasih juga jangan dimarahi.”Soal dituduh merusak kawasan hutan di webereliku dan pemerasan terhadap para pengusaha itu hoax, kita hanya ingin membantu masyarakat berdasarkan keluhan warga. Apa yang diberitakan itu sebaiknya dibiarkan saja dan teruslah berbelas kasih.” Ucap Richo Nataldo Devallas Simanjuntak. Rabu (03/04/2024).
Dari berbagai hujatan yang didapat Richo Nataldo Devallas Simanjuntak hanya mengungkapkan,” jika ditampar pipi kiri, berikan juga pipi kanan, cukup dengan berbelas kasih untuk berbuat baik dan tidak perlu dibalas.”
Aksi Kapolres Belu tersebut menjawab banyak kesulitan dan keluhan warga masyarakat perbatasan RI – RDTL terutama soal air bersih, listrik dan akses jalan, semuanya berawal dari program Kapolri yaitu Jumat Curhat.
Warga yang mendapat sentuhan tangan dan perhatian orang nomor satu di Polres Belu ini berupa pengeboran sumur bor dan pemasangan listrik yang tersebar dibeberapa wilayah di Kabupaten Belu.
Berikut beberapa wilayah yang mendapat perhatian dan sentuhan tangan Kapolres Belu diantaranya, Haliwen yang berada tepat di depan bandara A.A Bere Talo, Dusun Fohomea (Kelurahan Manumutin – Kec Kota Atambua), Korbau (Kec Kakuluk Mesak) Tukunuk – Uma Bedua B ( Desa Mandeu – Kec Raimanuk) dan akses peningkatan jalan di dusun Webereliku ( Desa Tukuneno – Kec Tasbar) yang saat ini sedang menjadi polemik kawasan hutan.