
aktaduma.com, Atambua- Ramai diperbincangkan hingga lapor melapor soal pengobatan gratis gunakan KTP bukan hanya di Kabupaten Belu namun Hingga seluruh Indonesia menuai polemik.
Dari informasi yang di himpun media ini Di Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Dan Jakarta warga Ber-ktp Belu bayar sendiri saat berobat ke rumah sakit jika belum tercover dalam BPJS kesehatan ataupun BPJS ketenagakerjaan dari perusahaan.
Namun bagi karyawan perusahaan meskipun ber-ktp Kabupaten Belu yang sudah menjadi karyawan tetap, staf dan tingkatan lainnya pembiayaan rumah sakit tidak lagi di tanggung perorangan atau pemerintah melainkan perusahaan tempat dimana warga Belu bekerja.
Banyak sumber yang di telusuri media ini mengatakan hal yang sama saat ditanya apakah pengobatan gratis gunakan KTP berlaku di seluruh Indonesia atau tempat dimana warga Belu merantau mencari rezeki akibat minimnya lapangan pekerjaan di Belu.
Salah satu warga Belu All yang baru-baru ini berangkat ke Kalimantan mengatakan dirinya sempat sakit dan dirawat di rumah sakit namun karena sudah karyawan tetap perusahaan sehingga biaya di bayar oleh perusahaan tempat dirinya bekerja.
“Saya baru-baru ini sakit mungkin karena pengenalan cuaca atau lainnya sehingga sakit demam tinggi dan harus di rawat selama 2 hari di rumah sakit Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan Tengah namun biaya di bayar oleh perusahaan tempat saya bekerja semua nota saya bawa dan laporkan ke perusahaan sebagai bukti dan perusahaan yang bayar langsung ke rumah sakit. Karena saya sudah diangkat jadi karyawan tetap dan setiap karyawan yang bekerja di perusahaan ini aturannya sama tidak ada perbedaan,” jelas all kepada awak media, Jum’at (04/10/2024). Melalui telepon seluler.
Sumber lain yang di hubungi media ini seperti di Papua Jhon sapaan akrabnya yang Ber-ktp Belu juga menjelaskan jika saat istrinya melahirkan beberapa bulan lalu dirinya harus mengeluarkan biaya sendiri kerena menggunakan KTP tidak berlaku dan diduga rumah sakit daerah tersebut tidak memiliki kerjasama dengan Pemda Belu.
“Istri saya melahirkan saya habis uang sekitar 18 juta untuk biaya rumah sakit,biaya obat dan ambulance saat saya memberikan KTP saya justru biaya makin mahal tidak sebanding mereka yang sudah berpindah penduduk di Papua sini, sedangkan saya baru dua tahun datang bekerja di tambang emas,” jelas Jhon.
Begitu pula sumber-sumber yang lain mengatakan hal yang sama ke media ini dan justru lebih banyak menggunakan BPJS baik mandiri dan perusahaan.
Dari polemik yang membingungkan masyarakat karena pengobatan gratis gunakan KTP menjadi pertanyaan besar bagi Pemda Belu karena beberapa tahun belakangan ini banyak warga Belu yang merantau ke luar daerah maupun luar negeri apakah tetap tercover dalam pembiayaan yang di bayar Pemda Belu ke BPJS kesehatan selama ini.
Untuk diketahui media ini akan menelusuri sumber lain seperti direktur rumah sakit di luar kabupaten Belu untuk mengkonfirmasi soal kebenaran pengobatan gratis gunakan KTP Belu di seluruh Indonesia.