aktaduma.com, Atambua- Wajah dinas pendidikan kabupaten Belu provinsi Nusa tenggara Timur (NTT) terlihat buruk di mata masyarakat.
Pasalnya saat pembagian bantuan seragam yang di tumpukan di salah satu sekolah untuk satu kecamatan seperti di pasar dan sangat tidak berpendidikan.
Pantauan media ini seluruh sekolah mulai dari SD dan SMP di Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar) di perintahkan untuk mengumpulkan orang tua murid dan sisa untuk menerima bantuan di SD Halikelen.
Tampak penumpukan orang tua murid, siswa dan para guru terlihat membagikan bantuan seperti jualan obral di pasar.
Vinsen Salah satu guru dari SMP Halituku mengatakan mereka mendapatkan informasi dari dinas pendidikan Belu untuk mengambil dan membagikan bantuan di SD Halikelen.
“Kami hanya mengikuti perintah untuk kumpul disini dan bagi bantuan untuk siswa-siswi,” kata Vinsen, Selasa (17/12/2024).
Selain itu salah satu orang tua murid keluhkan jauhnya menerima bantuan seragam yang ditumpkan di SD Halikelen dan tidak langsung dibagikan ke sekolah masing-masing.
“Informasi yang kami dapat baru tadi pagi dan kami sudah di ladang, lalu anak kami ikut dan bilang kalau kami orang tua harus hadir untuk terima bantuan di SD Halikelen sedangkan jaraknya sangat jauh,” ungkap Jhon salah satu orang tua murid di perbatasan RI-RDTL.
selain itu Sisil (samaran) salah satu siswi penerima bantuan mengatakan bantuan yang didapat hari ini jauh berbeda dengan bantuan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu bantuan kami terima ada sepatu tapi sekarang sudah tidak ada hanya tas, kaos kaki, dasi, buku dan ikat pinggang,” tutupnya.