Atambua,Aktaduma.com,- Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang berlangsung sejak tanggal 28-30 Maret 2022 di Aula SMKN I Atambua, Para Kelapa Sekolah dari sepuluh sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berada di Kabupaten Belu menyepakati untuk menggandeng para pengusaha dalam kurikulum sekolah.
Peristiwa ini merupakan yang pertama terjadi di Kabupaten Belu, menggandeng para pengusaha dalam kurikulum pengajaran untuk membantu para siswa SMK dalam proses pematangan skill dan soft skill.
Tujuannya untuk meningkatkan dan menyelaraskan Skill dan Soft Skill pada siswa saat berada di dalam dunia pendidikan agar menjadi tenaga didik yang siap dipakai dalam dunia kerja nantinya.
Selain itu, asosiasi pengusaha dan guru di Belu perlu saling mendukung supaya fasilitas dan kurikulum di SMK dapat link and match dengan dunia kerja agar tamatan SMK di Belu tidak kalah saing dengan sekolah vokasi daerah lain.
Work Shop ini menghadirkan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Belu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Belu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Belu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Belu, Pengurus HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) cabang Belu dan UMKM Naik Kelas.
“Pemerintah pusat melalui Inpres nomor 9 tahun 2016 telah mendorong kerja sama antara Industri dan SMK serta revitalisasi SMK. demikian para siswa SMK dapat meningkatkan kemampuan kompetensi dari masing-masing keahlian di 10 SMK yang ada di Belu,” kata ketua MKKS SMK kabupaten Belu, Yulius Taek.
Sambungnya, setelah peningkatan kompetensi siswa SMK, diharapkan dapat terserap di dunia kerja yang ada di Belu.
“Workshop hari ini merupakan kegiatan perdana antara dunia kerja dan SMK di seluruh Belu.”
MKKS SMK Kabupaten Belu berharap agar dengan adanya work shop tahun 2022 ini bisa menghasilkan kurikulum berbasis industri yang dapat diintegrasikan dengan kurikulum yang sudah diterapkan di SMK.
“Tujuannya agar dapat menghasilkan tenaga kerja terlatih dan diserap dunia kerja,” ucap Yulius.
Ketua HIPMI Belu, Gerson Y. Thonak mewakili para asosiasi pengusaha lainnya mengapresiasi inisiatif baik yang dicetuskan oleh MKKS Kabupaten Belu.
“Sebagai pengusaha, kami sangat mengapresiasi inisiatif baik dari para kepala sekolah SMK se-Kabupaten Belu untuk melibatkan kami dalam proses belajar-mengajar di sekolah,” ujarnya.
Selain itu Gerson mengatakan bahwa selama ini dunia pendidikan seakan terpisah dari dunia kerja, Padahal buah dari dunia pendidikan akan dipanen saat menginjak Dunia Kerja.
“Selama ini kita selalu berjalan masing-masing, kami pada dunia usaha dan sekolah pada dunia pendidikan,” ungkap Gerson.
Karena itu, selama ini HIPMI Belu langsung melakukan koordinasi dengan beberapa sekolah untuk memberikan pelajaran dan motivasi bagi anak didik menjadi seorang pengusaha di kemudian hari.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa HIPMI Cabang Belu memiliki 30 anggota pengusaha dari berbagai usaha yang berbeda.
“Karena itu, kami dengan 30 anggota dari berbagai jenis usaha yang berbeda sangat mengapresiasi dan mendukung program ini. Kami dari HIPMI siap menjadi guru tamu di SMK, kapan pun kami diminta,” pungkasnya.(Novi)
Editor: ADRIANUS DEDY DASI