Aktaduma.com, Atambua- Pj. Desa Fatuba’a Manuel Moruk menolak untuk memberikan data tersebut dengan alasan merupakan dokumen negara yang tidak bisa diberikan kepada siapapun kecuali ada perintah dari atasannya.
Hal itu diketahui saat PJ Desa Fatuba’a didatangi ketua kelompok tani untuk menanyakan soal bantuan alsintan yang dibelanjakan dengan dana desa.
Diduga Pj. Desa Fatuba’a Manuel Moruk terdata sebagai salah satu anggota kelompok tani untuk mendapat bantuan Alsintan yang dibelanjakan dengan DD 2023, Desa Fatuba’a, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu – NTT memicu kemarahan warga.
baca juga: https://aktaduma.com/ketua-pena-batas-sinergisme-antara-pemerintah-masyarakat-dan-lembaga-pengawas-wujudkan-pemilu-tanpa-hoaks/
Melihat hal itu, sejumlah warga masyarakat yang tergabung dalam salah satu poktan mendatangi kantor desa fatuba’a untuk meminta penjelasan terkait data poktan yang ada di pemerintah desa fatuba’a pada, kamis 12/01/2024.
“Saya tidak bisa memberikan data kelompok tani ini kepada siapapun selain ada perintah dari atasan saya, karena ini merupakan dokumen negara.”Jelas Frederikus Seran meniru penjelasan PJ Desa Fatuba’a.
Mendengar hal itu, Frederikus Seran yang juga sebagai salah satu ketua kelompok tani yang mengaku jika kelompoknya sejak terbentuk hingga saat ini tidak pernah menerima bentuk bantuan apapun sehingga dirinya bersama warga lain datang mempertanyakan hal itu kepada Pj. Desa Manuel Moruk.
“Kelompok kami tidak pernah mendapat bantuan apapun, tetapi lucunya Pj. Desa yang baru tugas disini tiba-tiba sudah masuk sebagai anggota kelompok tani, makanya dia tidak ingin memberikan data itu dengan alasan dokumen negara, itu lucu sekali.” Kata Frederikus.
Lanjutnya, kami menduga Pj. Desa mau menutupi ini untuk kami masyarakat karena dia sendiri juga sebagai anggota kelompok tani merpati, bahkan istrinya juga masuk sebagai anggota kelompok tani tersebut untuk mendapat satu unit hand traktor.
“Pj. Desa Fatuba’a ini sangat tertutup dengan kami masyarakat dan bisa dibayangkan data kelompok tani saja tidak bisa diberikan untuk kami masyarakat, sebenarnya ada apa dengan Pj. Desa Manuel Moruk? Tanyanya dengan kesal ketika diwawancarai awak media ini.” Tutupnya.