Aktaduma.com, Atambua- Eksavator Yang Di Duga Milik Dinas Salah Satu Dinas Di Kabupaten Belu, tenggelam di rawa -rawa Maukita Desa Nonotbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU) merupakan bantuan dari anggota DPR-RI kepada kelompok desa yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan di bidang perikanan.
Dari pantauan media Eksavator merek Komatsu tercebur di dalam rawa-rawa pinggiran kali hingga badan Eksavator tenggelam.
Namun yang menjadi pertanyaan beberapa masyarakat desa Fatuketi, mengapa bisa tenggelam di wilayah TTU sedangkan Eksavator tersebut diperuntukkan untuk masyarakat Kabupaten Belu dalam pengawasan Pemda Belu.
baca juga: https://aktaduma.com/astaga-eksavator-diduga-milik-dinas-kabupaten-belu-tenggelam-di-ttuwarga-itu-karena-tidak-dibuatkan-ritual/
“Sangat disesalkan Eksavator yang seharusnya diperuntukkan warga Belu tetapi di sewakan ke Kabupaten TTU, ada apa ini, apakah masyarakat Belu terkhusus di desa Fatuketi, Dualaus dan yang lainnya tidak membutuhkan? Kami juga berharap agar pemerintah daerah untuk turun dan memiliki rasa tanggung jawab dan peduli terhadap kelompok desa yang menerima agar di pantau kegunaannya dan tidak salah sasaran,” ungkap salah satu anggota kelompok penerima bantuan Eksavator Maya (samaran), Sabtu (02/12/2023).
Selain itu Maya menyesalkan dengan tindakan ketua kelompok yang melakukan sewa pake terhadap eksavator tersebut tanpa musyawarah dengan anggota maupun kelompok lainnya.
Kondisi tenggelam eksavator bantuan kementrian tersebut berbeda terbalik dengan pernyataan Bupati yang mengatakan bantuan eksavator merupakan bukti kerjasama yang luar biasa antara Pemerintah Daerah dan Anggota DPR RI untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dikutip dari media online The East Indonesia – Kelompok “Maju Mandiri” dari Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu menerima bantuan sebuah Excavator besar merk Komatsu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI).
Bantuan excavator merk Komatsu dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2022 tersebut memiliki nilai besaran kurang lebih mencapai 1,3 Miliar Rupiah.
Bupati Belu dokter Agustinus Taolin berjanji untuk memperhatikan eksavator untuk di manfaatkan sebaik baiknya bagi kelompok penerima dan secara luas kepada masyarakat Belu yang membutuhkan.
“Lewat kelompok ini dan Pemerintah tentu akan mengelola eksavator yang sudah di serahkan oleh Negara tersebut agar dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kepentingan masyarakat kabupaten Belu terutama untuk perikanan.” Kata Agus Taolin.
Selain itu saat dikonfirmasi ketua kelompok tani yang merupakan Kepala Desa Dualaus Okto Bijalis Nape mengatakan Eksavator tersebut tenggelam karena bekerja di wilayah anggota kelompok.
“Kerja di lahan angota kelompok sendiri,BPK Yohanis Balo punya lahan di sana habis kerja dia mau plg baru terjadi musiba,” kata Okto Bijalis Nape melalui pesan singkat whatsap.
Ditanya soal pengakuan warga terkait beberapa tambak yang dikerjakan dan disewakan di wilayah TTU, nomor handphone langsung di nonaktifkan hingga saat berita ini diterbitkan (diduga blokir nomor wartawan).
Ditulis media ini sebelumnya,Satu buah Eksavator merk Komatsu diduga milik Dinas Dikabupaten Belu tenggelam di Desa Nonotbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Jum’at (01/12/2023).
Pantauan media ini Eksavator tersebut tercebur di dalam rawa-rawa pinggiran kali hingga badan Eksavator tenggelam dan sedang di evakuasi oleh dua eksavator lainya.
Dari informasi yang dihimpun melalui warga setempat yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan Eksavator tersebut berasal dari kabupaten Belu yang mengatasnamakan Bupati Belu untuk bekerja tambak di Maukita.
“Katanya, Eksavator itu bantuan kelompok dari pak Bupati Belu sekarang untuk kelompok dan disewakan disini. Beberapa tambak yang sudah jadi ini Eksavator tersebut yang mengerjakannya. Tapi karena mereka tidak buat ritual adat menurut adat setempat atau istilahnya tanpa permisi makanya eksavator itu tenggelam,” ungkap salah satu warga Maukita yang enggan menyebutkan namanya.
Selain itu dirinya menjelaskan sudah ada bantuan dua eksavator salah satunya diantar langsung oleh pemilik eksavator Bonik Martinus untuk mengevakuasi eksa tersebut.
Untuk diketahui saat dikonfirmasi Yohanis Balo tidak merespon hingga berita ini diterbitkan.(tim)