Atambua, Aktaduma.com- Menolak lupa lima siswa Universitas Pertahanan (Unhan) membuat artikel melestarikan Jewawut yang terancam punah di Indonesia khususnya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diketahui Indonesia adalah negara agraris, yang mayoritas penduduknya bekerja di berbagai bidang pertanian, seperti budi daya tanaman pangan. Sehingga Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman pangan.
Tanaman pangan merupakan sumber kehidupan yang dijadikan sebagai bahan konsumsi manusia dan tidak bisa dihilangkan tetapi bisa diganti dengan jenis tanaman yang berbeda.
Keberadaan dari tanaman pangan sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup manusia. Disetiap wilayah memiliki tanaman pangan khas yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Tidak hanya terpaku pada padi sebagai sumber pangan utama, melainkan ada tanaman pangan yang lain yang bisa dimanfaatkan. Zaman sekarang terdapat banyak deretan tanaman pangan yang terlupakan karena kurangnya minat petani dalam pembudidayaan dan kurang adanya masyarakat yang memperkenalkannya pada generasi saat ini.
Ketidaktahuan masyarakat tentang tanaman pangan sehingga menyebabkan banyak tanaman pangan yang tidak diketahui
Di wilahyah dengan kondisi lahan kering seperti di NTT banyak sekali jenis tanaman pangan yang cocok untuk ditanami , namun jarang diketahui oleh masyarakat khususnya ana-kanak milenea! Zaman sekarang namun berpotensi besar dalam mernenuhi kebutuhan pangan masyarakat Seperti tanaman Jewawut.
Jewawut merupakan tanaman pangan jenis serealia berbyi keal yang kini mulai dilupakan dan terabaikan. Tanaman jewawut ini toleran kekenngan serta beradaptasi baik pada wilayah yang kurang subur sehingga cocok untuk dibudidayakan ds lahan kering seperti di NTT.
Selam padi dan jagung tanaman jewawut juga pernah djadikan sebagai makanan pokok di NTT , namun seiring berkembangnya zaman, keberadaan dari Jewawut sendin sudah mulai dilupakan oleh masyarakat NTT dengan lebih tertank dalam mengkonsumsi padi dan jagung sebagai makanan pokok.
Padahal tanaman jewawut sangat mudah dan cocok untuk dibudidayakan di NTT mengingat jewawut ini toleran terhadap iklim kering dan panas serta tahan dan sangat toleran terhadap hama penyakit sehingga Cocok untuk dibudidayakan.
Tanaman jewawut mengandung senyawa fitokimia tanin sebagai senyawa metabolit anti hipertensi dimana demasa sekarang sebanyak 34,14 masyarakat Indonesia dewasa berumur 18 tahun ke atas terkena hipertensi.
Dengan kandungan pada tanaman jewawut diharapkan dapat menunurunkan dan mencegah pendenta hipertensi pada masyarakat. Selam tu tanaman jewawut juga mengandung kadar gula yang lebih rendah dani padi sehingga.Cocok untuk masyarakat yang menderita diabetes.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan pokok masyarakat juga meningkat, sehingga diharapkan agar ketersediaan pangan tetap stabil. Dengan begitu, jewawut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Dalam menghadapi kelangkaan komoditas ini, kami sebagai Kadet Mahasiswa Fakultas Logistik Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia ingin agar eksistensi tanaman jewawut ini tetap lestari dengan cara meningkatkan nilai guna dari komoditas ini sehingga menghasilkan produk turunan yang lebih modern.
Tanaman ini tidak hanya dikonsumsi langsung sebagai makanan tetapi bisa diolah lagi menjadi produk lain yang memiliki nilai guna lebih seperti mengolah jewawut menjadi tepung yang kemudian bisa dyadikan sebagai bahan baku pembuatan Mee instan, dan Roti. Dengan begitu diharapkan agar eksistensi dari tanaman Jewawut ini bisa lestari dan tetap terjaga.
Dengan adanya artikel ini, kami ingin mengenalkan kembali tanaman jewawut kepada masyarakat luas, sehingga keberadaan tanaman ini tidak hilang begitu saja namun terus bisa dilestaikan dan dimanfaatkan keberadaanya. Senin (06 Juni 2022).
Penulis Artikel;
AGNESIA NADIA BAU(420210101001), ANAGIN MARICI MENDONCA(420210101003), ANGGELINA PETRA ALIUK (420210101006), MELANIA AOUILERA LO’0(420210101016), NOVIANA TRYSUSELA SOI(420210101018).
Editor: ADRIANUS DEDY DASI