Aktaduma.com, Atambua- Salah satu oknum anggota KOPDIT Swasti Sari Cabang Halilulik, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu mengaku sebagai wartawan Victory news saat ditanya awak media di ruangan pelayanan pada Senin (09/10/2023) sekitar pukul 11:07 WITA.
Oknum anggota KOPDIT Swasti Sari Cabang Halilulik yang di panggil Noven tersebut saat wartawan memperkenalkan diri langsung meremehkan kerjaan media dan langsung mengakaatan dirinya juga merupakan wartawan Victory news.”Untuk apa media?, Saya juga wartawan Victory news disini, semua sudah beres. Atau apa lagi?” Kata Noven dengan nada kasar dan mengejek.
Saat dimintai penjelasan lebih lanjut dirinya mengatakan, “proses lebih lanjut ditunggu saja atau nomor telepon ditinggal biar kami hubungi supaya tidak usah datang lagi.”Jangan pake media untuk menakut-nakuti saya juga wartawan Victory news, kenapa mama mereka lapor ke media (sambil memarahi istri nasabah),” tegasnya lagi sebelum ada pertanyaan dari awak media soal kronologis kasus nasabah KOPDIT Swasti Sari yang dipersulit.
Diketahui, saat awak media menerima keluhan dan bantuan untuk peliputan nasabah KOPDIT Swasti Sari Cabang Halilulik yang diduga mempersulit dan banyak kejanggalan yang dialami nasabah semenjak terdaftar menjadi anggota.
Kronologis kejadian
Markus Moruk salah satu nasabah KOPDIT Swasti Sari Cabang Halilulik meminjam uang sebesar 4,5 juta rupiah untuk memasang meteran listrik dirumahnya melalui Desa setempat pada 21/08/2019.
Namun uang tersebut hanya diterima oleh nasabah 3 Juta sedangkan sisanya dipotong sebagai tabungan.
Setelah peminjaman, pada 17 Desember 2021 pinjaman tersebut sudah dilunasi dengan bukti terlampir pada buku tabungan.
Menurut istri Markus Moruk (Rosalinda Bui) mengatakan selama penyetoran meskipun diminta bukti penyetoran tidak diberikan pada awal penyetoran.
“Saya minta print out bukti penyetoran namun oknum anggota KOPDIT Swasti Sari Cabang Halilulik yang mengaku namanya Noven tersebut mengatakan hemat buku jadi tidak bisa diprint,” ungkap Rosalinda.
“Tadi pas kami minta berhenti dipersulit sambil bicara tunggu mama mati baru kami antar uang 10 juta.”Tutupnya