
aktaduma.com, Atambua- Kabupaten Belu mempunyai klub kebanggaan dalam dunia sepakbola yaitu Persab Belu. Sejak masa kepemimpinan Bupati Agus Taolin dan Dr Aloysius Haleseren (AT-AHS), tim ini tidak pernah mendapatkan dukungan dana dari pemerintah daerah, memaksa Askab PSSI Belu dan para pecinta sepak bola setempat untuk mencari dana sendiri.
Dari data dan informasi yang dihimpun media ini, selama masa pemerintahan AT-AHS Persab Belu menghadapi kenyataan pahit dalam keikutsertaannya di El Tari Memorial Cup (ETMC).
Namun saat menjelang masa politik dalam hal ini Pilkada Belu tahun 2024 Bupati Belu Agus Taolin tanpa memikirkan dunia sepak Belu, secara resmi membuka Turnamen Sepak Bola Piala Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Belu di Stadion Haliwen Atambua, Sabtu (8/6/2024).
Pembukaan turnamen itu ditandai dengan penendangan bola pertama oleh Bupati Belu didampingi Wakil Bupati Belu Drs. Aloysius Hakeserens, Dandim 1605/Belu Letkol Arh. Suhardi dan Ketua Askab PSSI Belu, Theodorus Manehitu Djuang. (Red Timor daily).
Konteks kegiatan tersebut dipertanyakan masyarakat Belu, seorang Agus Taolin yang diduga alergi dengan sepakbola yang sebelumnya tidak mendukung Persab Belu dalam ajang bergengsi ETMC tiba membuka turnamen di daerah sedangkan tidak memperhatikan klub kebanggaan Belu yaitu Persab Belu.
Kapten tim Persab Belu, Armando Leite, yang menyoroti minimnya perhatian dari pemda terhadap tim yang telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Belu.
“Untung ada Pak Ketua Askab, Pak Naries Nuwa, Pak Febi Djuang, Pak Riki Mau Meta, dan semua orang yang selalu mendukung tim Persab dengan caranya masing-masing,” ujar Armando saat dikonfirmasi media ini Selasa (11/3/2025).
Ironisnya, tidak hanya di ETMC Kabupaten Lembata dan Rote, bahkan saat ETMC 2025 di Kota Kupang, tim tetap tidak mendapatkan dana dari pemerintah daerah.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak, mengingat kabupaten lain di NTT tetap memberikan dukungan penuh bagi tim sepak bola mereka.
Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Agus Taolin, para pecinta sepak bola di Belu berharap pemimpin baru, Bupati Willybrodus Lay, bisa mengubah kebijakan dan memberikan perhatian lebih kepada dunia olahraga.
“Jangan bawa sepak bola ke dalam politik seperti yang terjadi sebelumnya. Sepak bola adalah olahraga pemersatu,” tegas Armando.***