
aktaduma.com,Jakarta- Prof Sutan Nasomal ungkapkan peredaran obat terlarang keras beredar bebas di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan tokoh obat apotik pun turut menjual obat keras tersebut tanpa resep dokter.
Prof Sutan Nasomal mengatakan ini dikonsumsi para anak baru gede ABG siswa siswi SMP SMA sekalipun sedang kan jajaran Dinkes kota kab di seluruh Indonesia mengabaikan perannya dalam mengawasi peredaran obat obat terlarang.
“Adapun BPOM baik pusat maupun perwakilan di provinsi kota kab sepertinya tertidur tidak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya sangat disayangkan “, tandas Prof Dr Sutan Nasomal, Jum’at (37/06/2025).
Bernada menyayangkan permasalahan peredaran obat keras terlarang prof Sutan Nasomal menjelaskan sepertinya lepas kontrol dari pemerintah khususnya pihak yang berwenang yaitu Kemenkes RI maupun Kadinkes Provinsi, Kota, Kabupaten se Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
“Trimadol tapi mematikan waspadai tramadol di lingkunganmu bayangin dramadol obat legal yang tersebar bebas murah gampang didapat tetapi jebakan maut bagi generasi ini bukan satu bukan ganja, ini narkoba rakyat jelata menuju curang sosial menurut doktor Nabila salaku kepala seksi pelayanan medicare taman sari sejak pada desember tahun 2024 tramadol menyebabkan remaja jadi agresif,” jelasnya.
Dilanjutkannya, pegang botol sudah siap tauran agresi halusinasi, lupa sekolah, susah tidur hingga ketergantungan serius dan bukan hanya mitos BPOM Jakarta bahkan kaitan ramadol plastrix sebagai pemicu touran masa karena efek hilangkan rasa sakit dan bikin berani saat berkelahi.