Aktaduma.com,Atambua- Menanggapi klarifikasi meninggal nya bayi malang asal Maubesi Kabupaten TTU yang viral pihak keluarga kecam RSUD Gabriel Manek, Svd Atambua soal klarifikasi yang dianggap hoaks.
Menurut Stefano ayah bayi yang meninggal merasa sangat kecewa dengan cara perawatan di RSUD Gabriel Manek, Svd Atambua yang sangat kasar dan mengecewakan.
“Menurut Saya, pihak saya suami sangat kecewa dari pihak rumah sakit Atambua karena begini Kaka; cara rawatnya tidak bagus. Nanti ibu yang cerita semua karena saya lagi panik dan pusing,” kata Stefano melalui sambungan telepon seluler, Minggu (07/07/2024) sekitar pukul 13:33 WITA.
baca juga: https://aktaduma.com/bobroknya-pelayanan-rsud-gabriel-manek-svd-atambua-sering-berulang-viral-bayi-meninggal-ada-bekas-luka-dan-darah-dari-hidung/
Selain itu menurut Stefano perawat yang memberikan pelayanan sangat kasar dari awal masuk rumah sakit.
“Sepupu saya bilang dari awal pelayanan dalam rumah sakit sudah kasar dan ada sempat pertengkaran antara mulut pasien dengan perawat. Di dalam ruangan juga mereka sempat adu mulut antara pasien dan perawat,saksi juga banyak yang lihat langsung.” jelas Stefano.
Stefano berharap agar kejadian ini jangan sampai terulang ke pasien yang lain.
“Dari kami semoga kejadian ini cukup terjadi di kami saja, Lihat dari foto saja sudah jelas ada perbedaan yang mencurigakan. Kalau dia bilang hoax silahkan tapi Tuhan tidak tutup mata. Kami sekeluarga terima.” Tutupnya.
Untuk diketahui PLT direktur RSUD Gabriel Manek,Svd Atambua enggan merespon saat dikonfirmasi media ini.
Dikutip dari rajawalinews.id, Plt Direktur RSUD Atambua, dr Theodorus L Mau Bere dalam keterangan pers pada Sabtu 6 Juli 2024 menuturkan kronologi dari penanganan PNK yang dirujuk untuk cesar hingga meninggalnya bayi dan kini menjadi hoaks di media sosial.
“Kami mengucapkan turut berdukacita atas bayi yang meninggal dan keluarga besarnya bisa dikuatkan atas kedukaan ini,” kata Theo Mau Bere.
“Kronologi awalnya ibu PNK dirujuk dari RSUD Kefa tanggal 1 Juli 2024 siang dengan diagnosa hamil anak kedua dan dirujuk karena bekas operasi. Karena anak pertamanya operasi, anak keduanya dioperasi lagi dan letak bayinya sungsang untuk melahirkan secara normal.Setelah diterima hari itu juga dilakukan operasi oleh dokter kandungan kita dan memang lahir bayi ini dengan berat 2.700 gram.Selanjutnya dilakukan perawatan bayi dan digabungkan dengan ibunya hari itu juga.Bayi tersebut akhirnya meninggal dunia setelah lahir dan dirawat 4 hari di RSUD Atambua.
dr. Theo Mau Bere membantah ada infomasi bahwa pihaknya mengatakan agar jenasah bayi tersebut langsung dikuburkan.
Dia menjelaskan bahwa setiap pasien yang sembuh atau yang tak tertolong hingga meninggal semuanya mendapat perlakuan yang sama.
“Itu tidak benar, memang jenasah tetap kita bungkus dengan baik dirumah sakit. Waktu pembersihan dan pembungkusan jenasah itu keluarga juga ikut menyaksikan, jadi kata atau melarang bahwa tidak boleh membuka itu tidak ada.