aktaduma.com, Atambua- Sekretaris Daerah (Sekda) Belu Johanes Andes Prihatin diduga abaikan surat imbauan dari Bawaslu Belu di masa tenang menjelang H -2 menjelang pencoblosan pemilihan kepala daerah Kabupaten Belu.
Pantauan media masa mendatangi salah satu sekolah di Atambua saat sekda Belu bersama rombongan dan diduga ada beberapa tim pemenangan dari Paket Satu Hati Agus Taolin yang merupakan petahana membagi bantuan beasiswa dengan hadirnya para orang tua siswa/i.
Salah satu masa meneriaki guru dengan mengatakan “jika memberikan bantuan beasiswa itu pakai rekening bukan dibagi lalu mengumpulkan orang tua siswa dengan membawa KTP dan Kartu keluarga, dapodik nya sudah ada dan biasanya pake rekening data dapodik kan sudah ada?”
Kumpulan masa merasa heran selama ini bantuan beasiswa tidak ada terima tunai di setiap sekolah, sedangkan dalam masa tenang menjelang pencoblosan terdapat pembagian bantuan berupa beasiswa berupa uang tunai dan diduga demi kepentingan pemenangan paket satu hati.
Rombongan Sekda akhirnya bubar terlihat begitu banyak masa yang berdatangan dan meninggalkan sekolah tersebut.
Anehnya surat dari Bawaslu dikeluarkan pada 25/11/2024 namun sekda Belu diduga dengan sengaja abaikan surat imbauan tersebut.
Untuk diketahui Sekda Belu Johanes Andes Prihatin belum menanggapi soal kejadian tersebut.