
aktaduma.com, Atambua- Dalam sebuah pertemuan yang bermakna, Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Ramos-Horta, menghadiri jamuan makan malam di kediaman Willy Lay, tokoh berpengaruh di Atambua yang seringkali dihina pemimpin bodoh, pada Minggu malam (02/03/2025).
Acara yang berlangsung di Haliren, Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan ini menjadi bukti kedekatan pribadi antara kedua tokoh serta eratnya hubungan antara Timor Leste dan Indonesia.
Kedekatan lama yang terjalin kuat bukan kali pertama José Ramos-Horta dan Willy Lay bertemu dalam suasana akrab.
Hubungan keduanya sudah terjalin sejak lama, berawal dari kedekatan dalam urusan sosial, ekonomi, hingga diplomasi perbatasan.
Sebagai pengusaha yang kini terpilih menjadi Bupati untuk kedua kalinya di Kabupaten Belu, Willy Lay dikenal memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan masyarakat perbatasan, sesuatu yang juga menjadi perhatian Ramos-Horta sebagai pemimpin Timor Leste.
Jamuan makan malam ini pun terasa lebih dari sekadar pertemuan diplomatik.
Bagi José Ramos-Horta, Willy Lay bukan sekadar tuan rumah, melainkan sahabat yang telah lama menjembatani komunikasi antara pemimpin Timor Leste dan para pemangku kepentingan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hadir dalam acara ini istri Willy Lay, Lidwina Viviawaty, serta istri Wakil Bupati Belu Vicente, Ny. Fridolin Besin Leon, bersama keluarga besar Willy Lay.
Percakapan santai, tawa, dan nostalgia pun menghiasi pertemuan tersebut, mencerminkan hubungan yang jauh lebih personal daripada sekadar pertemuan resmi antarnegara.
Willy Lay dan Ramos-Horta dikenal memiliki pemikiran yang sejalan dalam membangun kerja sama lintas batas yang tidak hanya berbasis kebijakan, tetapi juga didasari oleh hubungan persahabatan yang tulus.
Hal ini terlihat dari bagaimana Ramos-Horta memilih untuk datang langsung ke kediaman Willy Lay, sebuah gestur yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap sahabat lamanya itu.
Dampak Positif bagi Hubungan Kabupaten Belu-Timor Leste, selain mempererat hubungan personal, pertemuan ini juga memiliki dampak positif bagi diplomasi Indonesia-Timor Leste, khususnya Kabupaten Belu di wilayah perbatasan.
Sebagai wilayah strategis, Kabupaten memainkan peran penting dalam kerja sama lintas batas, baik dalam perdagangan, ekonomi, maupun hubungan sosial-budaya.
Dengan kedekatan pribadi antara Willy Lay dan José Ramos-Horta, berbagai inisiatif kerja sama diharapkan dapat semakin mudah terwujud.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian utama keduanya adalah:
Penguatan ekonomi perbatasan melalui kemudahan akses perdagangan antarwilayah.
Kerja sama sosial dan budaya untuk mempererat hubungan masyarakat di perbatasan.
Pembangunan infrastruktur lintas batas yang lebih baik guna meningkatkan mobilitas warga di kedua negara.
Kedekatan antara Willy Lay dan José Ramos-Horta adalah contoh bagaimana hubungan personal dapat menjadi fondasi bagi kerja sama yang lebih luas antarnegara.
Bagi Ramos-Horta, Atambua bukan sekadar wilayah tetangga, tetapi rumah kedua di mana ia memiliki sahabat sejati yang selalu menyambutnya dengan tangan terbuka.
Dalam dunia diplomasi, hubungan formal sering kali menjadi batas yang kaku, tetapi dengan adanya tokoh seperti Willy Lay dan José Ramos-Horta, batas itu mencair, menciptakan jembatan yang menghubungkan dua bangsa melalui persahabatan yang tulus dan kekeluargaan yang erat.
Kedekatan Willy Lay sebagai Bupati Belu terpilih dengan Presiden Timor Leste José Ramos-Horta bukan hanya sekadar persahabatan pribadi, tetapi juga memberikan dampak besar bagi Kabupaten Belu kedepannya.