Atambua, Aktaduma.com- Sekda Belu Johanes Andes Prihatin tanggapi Ratusan Tenaga Kontrak Daerah (Tekoda) dari perwakilan tiap-tiap OPD melakukan aksi damai dengan seizin pimpinan OPD diduga terstruktur saat jam kerja melalui pesan berantai, Bupati Belu bungkam dan diterima diruang Ketua DPRD Kabupaten Belu yang dihadiri oleh beberapa anggota DPRD lainnya. Rabu (22/6/2022).
“Berita ngawur, Harus dicantumkan siapa yang menduga itu, supaya saya mau klarifikasi ke yang menduga. Kalo berita begini kan ngawur,” kata Sekda.
Selain itu saat dikonfirmasi soal beredar pesan berantai di WhatsApp messenger yang viral di media sosial Bupati Belu tidak merespon setelah membaca konfirmasi dari awak media hingga berita dinaikan.
Pada kesempatan lain Kasubag Kepegawaian pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Alfonsius Nahak Berek ketika di konfirmasi mengakui bahwa dirinya yang memberikan perintah kepada sejumlah Teko Belu pada dinas pendidikan, untuk ikut menghadiri penyampaian aspirasi di DPRD Belu saat jam dinas.
Menanggapi pesan yang di Screenshoot dan beredar di media sosial grup facebook, Alfonsius Nahak Berek mengatakan bahwa dirinya tidak tau soal pesan yang beredar lewat grup wa, karena dirinya mengaku pesan tersebut disampaikan lewat pesan lisan.
“Ya itu memang perintah dari saya tetapi pesan lewat akun wa grup bukan dari saya, saya akui saya sampaikan tapi lewat pesan lisan” Ujar Alfonsius Nahak Berek.
Menanggapi pertanyaan mengenai apakah perintah tersebut juga datang dari pimpinan lebih tinggi? Alfonsius mengakui bahwa dirinya juga di perintah , namun menyangkut siapa yang memberi perintah tersebut Alfons Engan memberikan nama orang yang memberi perintah kepadanya.
“Saya juga diperintah, tapi saya tidak bisa sampaikan siapa yang memberikan perintah kepada saya untuk meminta Tekoda dinas pendidikan hadiri penyampaian aspirasi di DPRD Belu” ungkap Alfonsius Nahak Berek. Ketika di konfirmasi melalui sambungan TLP oleh wartawan RRI bersama beberapa awak media.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Belu Kristoforus Rin Duka mengatakan siapa yang perintah harus jelas sebut namanya. Anda bekerja ada pimpinan yang lebih tinggi anda menjalankan tugas perintah saja lalu siapa yang perintah anda anda tidak mau kasih tau, ada apa?
“Dan perintah pimpinan dalam bentuk apa tertulis atau lisan, lalu kepada siapa pa kasubag menjalankan perintah itu, tolong disebutkan nama-namanya yang tadi sudah menjalankan perintah. Apakah Kasubag mejalankan perintah untuk secara keseluruhan teko atau di dinas itu saja harus di sampaikan,” jelas anggota DPRD fraksi partai Demorat Kristoforus Rin Duka.
Lanjutnya, bagamna yang di suru menjalankan perintah lalu orang yang menyuru atau yang memberikan perintah tidak tau siapa yang menyuru. Hanya bilang saya di perintah saja.
“Memang angin yang perintah jalankan tugas ko,” pungkasnya.(Enzo)
Editor: ADRIANUS DEDY DASI