Atambua, Aktaduma.com- Jagung yang ditanam Presiden Joko Widodo di lokasi Food Estate Rotiklot, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, pada Kamis 24/03/2022 atau sebulan lalu gagal total.
Hal ini dibuktikan dengan kurangnya perawatan di beberapa blok yang di penuhi rumput hingga tiang-tiang springkel tidak kelihatan. Ditambah springkel yang dicabut saat setelah jagung ditanam presiden Jokowi yang hingga akhirnya tidak tumbuh Jagung.
Dari pantauan awak media lokasi yang ditanami jagung oleh presiden Jokowi sebulan lalu telah di gusur karena tidak satu pun jagung yang tumbuh. Dan hari ini Selasa 26/04/2022 dilakukan penggusuran ulang oleh dinas pertanian Belu bersama kementrian pertanian.
Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Belu, Gela Lay Rade memberikan klarifikasi terkait simpangsiurnya pemberitaan yang menyebutkan program Food Estate jagung di Belu yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal total.
Faktanya, kata Gela, dari luas 53 hektar Food Estate Rotiklot, saat kunjungan ada 37 hektar pertanaman belum panen, sedangkan sisanya 16 hektar sudah diolah lahan dan siap sarana dan prasarana produksinya.
Jadi perlu dipahami bersama, seluas 16 hektar memang belum ditanam karena air belum tersedia dari sprinkle. Perlu diketahui pengoperasian sprinkle butuh biaya Rp2,5 juta perhari, sehingga perlu dilakukan pertanaman dengan pola irigasi kocor selang, kalau menunggu tanam nanti saat musim hujan masih agak lama yaitu oktober-desember baru ada hujan,”Gela memastikan di lokasi yang dikunjungi Presiden itu tidak benar bila dikatakan gagal, karena faktanya memang belum ditanam menunggu kesiapan air.
Bukti-buktinya saprodi masih ada dan sekarang siap ditanam.”Hari Minggu kemarin mulai tanam jagung 16 hektar dengan air dikocor selang hemat tanpa biaya karena beda ketinggian bersumber bendungan rotiklot,” jelasnya.
Sebagai informasi secara keseluruhan Food Estate Belu seluas 559 ha terdiri dari padi 411 ha dan jagung 148 ha. Lokasi berada di Kecamatan Kakuluk Mesak (jagung) Desa Fatuketi/Rotiklot 53 ha, Desa Leosama 75 ha, dan Kecamatan Tasifeto Timur Desa Umaklaran 20 ha; Sedangkan untuk padi di Kecamatan Kakuluk Mesak Desa Fatuketi 281 ha, Kecamatan Tasifeto Tumur Desa Umaklaran 70 ha dan Desa Manleten 60 ha.
Sebagian besar tanaman padi Food Estate saat ini dalam kondisi siap panen.Berdasarkan informasi dari petani, jagung yang ditanam pada musim yang lalu di lokasi Desa Fatuketi yang dijadikan kunjungan Presiden telah menghasilkan panen kurang lebih rata-rata 3,39 ton/hektar jagung.
Bahkan, pertanaman jagung yang akan dilakukan kali ini diprediksi akan dipanen bulan Juli dengan prediksi panen 4,5-5 ton per hektar.(Add)
Editor: ADRIANUS DEDY DASI