Aktaduma.com, Atambua- Terlambat dirujuk ke RSUD Atambua, salah satu pasien bersalin Puskesmas Webora Kecamatan Raimanuk, Ince (24) kehilangan bayi laki-lakinya dalam kandungan dan terancam nyawanya.
Pantauan media ini, Ince sang ibu dari bayi malang yang meninggal dalam kandungan tersebut sangat merasa kehilangan sang buah hati yang dijaga selama 9 bulan.
Ince merupakan warga Webaha,Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.Menurut pengakuan kakak kandungnya, Ince diantar ke puskesmas Webora pada Kamis (30/11/2023) malam, dan saat diperiksa bidan di puskesmas tersebut mengatakan baik-baik saja.
baca juga: https://aktaduma.com/kok-bisa-di-wilayah-ttu-eksavator-yang-tenggelam-ternyata-bantuan-dari-direktorat-jenderal-perikanan-budidaya-untuk-kelompok-desa-kabupaten-belu/
Namun pada hari Sabtu (02/12/2023) Ince merasa sangat kesakitan dan meminta dirujuk ke RSUD Atambua, namun ditolak oleh salah satu bidan yang bertugas.
“Kami masuk ke puskesmas hari kamis dan pada hari sabtu saat Ince kesakitan, dokter yang bertugas saat itu saat melakukan USG dan mengatakan jika kelahiran bayi tersebut ditafsirkan pada 18 nanti, sedangkan saat kesakitan pada Sabtu tersebut keluarga dan pasien sendiri meminta untuk dirujuk ke RSUD Atambua namun di tahan oleh bidan Linda Muti yang saat itu sedang bertugas,” ungkap kakak kandung pasien.
Selain itu, ditanya soal hari-hari di puskesmas selama 4 hari dirinya mengaku jika Ince sering kesakitan dan mondar mandir di area puskesmas Webora.
“Selam 4 hari dia sudah mengeluh kesakitan, namun kata bidan Linda kalau mau melahirkan pasti ada rasa sakit tanpa menghiraukan keselamatan janin bayi dalam kandungan,” ungkapnya.
Pada Senin (4/12/2023) saat pasien Ince tak bisa tahan menahan rasa sakit dan minta di rujuk barulah bidan yang bertugas memeriksa dan mengatakan kalau harus dirujuk karena jantung janin bayi dalam kandungan telah melemah.
“Setelah dirujuk setibanya di RSUD Atambua, petugas yang berada disini marah-marah katanya sudah kebiasaan bidan-bidan di puskesmas Webora rujuk pasien pasti yang sudah parah, dan setelah mengeluarkan janin bayi dalam kandungan sudah sedikit membusuk dan ibunya langsung dilakukan tindakan oleh dokter dan petugas di RSUD ini,” ujarnya.
Untuk diketahui setelah dikonfirmasi kepala Puskesmas Webora tidak merespon setelah dihubungi media ini.