ATAMBUA ,Aktaduma.com,- Kepala sekolah SMPN 1 Atambua kabupaten Belu Maria Magdalena Amann geram dan sebut media tak berbobot akibat pemberitaan yang dinaikan media online soal “Calon Tekoda Diduga Ada Titipan, Ini Kata Kepsek SMPN 1 Atambua”. Sabtu 09/04/2022.
Saat menghubungi wartawan dengan nada marah mempertanyakan mengapa kutipan tersebut ada sedangkan menurut dirinya tidak menyampaikan diduga adanya titipan Tekoda.
“Kenapa harus ada kata diduga ada titipan calon Tekoda, saya tidak omong itu,” kata Maria Magdalena Amann.
Lanjutnya sambil marah-marah harus ada bukti, transparan yang saya sampaikan jangan menduga-duga ada titipan.
Saat dimintai hak jawab Maria Magdalena Amann mengatakan tidak perlu kerena media tidak berbobot.
Diketahui, dalam pemberitaan tersebut bagian judul itu menjelaskan bahwa adanya dugaan dari masyarakat yang menginformasikan kepada media adanya dugaan titipan tersebut dan mendapat tanggapan dari kepala sekolah SMPN 1 Atambua.
Maria Magdalena Amann diduga tidak membaca secara keseluruhan maksud dari pemberitaan tersebut dan hanya melihat judul berita lalu marah-marah terhadap wartawan.
Atambua,Aktaduma.com,- Perekrutan tenaga kontrak daerah (Tekoda) diduga ada penitipan nama calon Tekoda melalui sekolah SMPN 1 Atambua kabupaten Belu.
Dikutip dari media online intimnews.com ada beberapa nama yang diduga mendaftar untuk menjadi Tekoda melalui SMPN 1 Atambua namun tidak pernah mengajar sebagai guru tersebut di SMPN 1 Atambua.
Selain itu beberapa nama tersebut menurut informasi yang didapat, tidak memiliki nomor unit tenaga kependidikan (NUPTK) dan tidak terdaftar di data pokok pendidik (Dapodik).
Sebelumnya saat dikonfirmasi kepala sekolah SMPN 1 Atambua Maria Magdalena Amann melalui pesan WhatsApp tidak bisa menjawab pertanyaan awak media soal calon Tekoda melalui SMPN 1 Atambua yang tidak pernah mengabdi.
“Itu menjadi urusan dinas, saya tidak bisa menjawab, ini urusan dinas. Terima kasih,” jelas Kepsek Maria Magdalena Amann, Jum’at 08/04/2022.
Saat ditemui awak media Maria Magdalena mengatakan masih baru menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 1 dan menjelaskan bahwa sepengetahuan nya sesuai data pengajar ada 35 honorer yang mengikuti tes Tekoda.
“Saya baru menjabat 3 minggu jadi belum tau persis berapa jumlah yang mengikuti Tekoda, tidak sala sekitar 35 orang dan kami belum mendapatkan SK,” pungkas Maria Magdalena.***
Editor: ADRIANUS DEDY DASI